Sewu Api (sewu o petu pera o bera) sepenggal kisah Budaya dari adat istiadat daerah lio bagian utara tepatnya di Kampung adat Nua Nita Detupau desa Mukusaki kecamatan wewaria.
Kampung yang jauh dari keramaian menyimpan banyak kisah dan peristiwa tentang kehidupan terutama nilai nilai kearifan lokal tentang kehidupan. Hidup sudah 14 tahun bahwasannya kampung Nua Nita menunjukan kisah yang tak akan perna mati.
Kisah kisah ini dibuktikan dengan semua peristawa adat sejak leluhur hadir sampai saat ini antara lain: Buka Nggua tgl 18/12/2020,
Kegiatan perbaikan rumah adat dan Gawi; Kero Are Tana Puti Teka tanggal 26/12/2020
Kegiatan seremoni sewu api dari Penggarap Kepada Mosalaki (Moke Boti Are wati untuk menghiasi Malam Puncak Acara Sewu api yang di jalankan pada 28/12/2020di saat Simo Mosalaki Ria Wumbu Raja dan aji ana mosalaki dengan tarian dan Gawi
Sewu petu pera bera yang di awali dengan penyelesaian persoalan penggarap (ana kalo fai walu) oleh Mosalaki Puu Puti teka dan Mosalaki Ria Wumbu Raja; selanjutnya di lakukan dengan Ibadat liturgis oleh pastor paroki Mukusaki
Di sesi acara diisi dengan tarian Gawi adat dan dilajutkan dengan kegiatan seremoniL sewu api wela wawi tana watu Puti Teka.
Dalam proses sewu api kali ini saya menyaksikan acara seremonial adatnya sangat baik dan rapi karena diatur dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian kesan dan pesan yang saya rasakan seremonial adat kali ini cukup baik dan penuh hikmat. Pesan adat tahun ini dengan hati menata Kekeluargaan dan persaudaraan.(Rekonsiliasi Hati)
* LikaLapu***HS
0 Komentar