![]() |
Bukit Nio Lena, destinasi wisata baru di Kabupaten Ende (foto istimewa) |
3TUNGKU ENDE - Nama Nio Lena barangkali masih awam terdengar bahkan belum terdaftar dalam diary benak para pecandu wisata seantero jagat nusantara namun bagi sebagian penggila wisata Kabupaten Ende atau Flores pada umumnya nama Nio Lena sudah tidak asing lagi sehingga saat berkunjung ke Ende para wisatawan ini menyempatkan diri mendatangi destinasi wisata yang masih terhitung baru dibangun ini namun memiliki keindahan yang sangat luar biasa menakjubkan.
![]() |
Petrus Fi, owner Nio Lena Hills |
Menyajikan
keindahan alam pegunungan dan alam pantai, Nio Lena mampu menghipnotis
setiap wisatawan yang datang menikmati suguhan keindahannya yang mempesona
dengan semilir hembusan angin pantai dan wangi rerumputan alam pegunungan.
Sungguh sebuah sajian pesona alam yang tak boleh terlewatkan dalam catatan
perjalanan ketika berwisata atau berkesempatan kunjung ke Bumi Rahim Pancasila
ini.
Terletak di desa Wolotopo, Nio Lena dapat ditempuh dengan estimasi waktu sekitar 20 menit menggunakan kendaraan pribadi (motor, mobil) atau juga dengan angkutan umum karena jaraknya yang tidak begitu jauh dari Kota Ende sekitar 15 km dan berada di tepi jalan trans Selatan Ende - Ngalupolo.
Jika penikmat keindahan ingin mengexplore destinasi baru ini, sungguh tidaklah sulit untuk menemuinya karena letaknya yang strategis di tepi jalan utama dengan letter besar bertuliskan “Nio Lena” sehingga mudah terbaca dari jalan ketika melintasinya.
![]() |
Wisatawan berpose di spot 3 Nio Lena |
Setiba
di lokasi, pecandu wisata akan memarkir kendaraan di tempat parkir khusus yang
ada di halaman dalam kawasan wisata dan langsung membeli tiket masuk seharga Rp
10.000. Wisatawan silahkan leluasa berekspresi, step by step menanjaki tangga
sebanyak 77 anak tangga untuk menikmati keindahan yang naturally dari puncak
bukit Nio Lena atau juga hanya menikmati keindahan pantai dengan suguhan makanan lokal
atau kelapa muda di lopo – lopo yang
telah disediakan.
Jika lelah disaat menanjaki anak tangga menuju puncak, wisatawan dapat beristirahat di lopo – lopo yang telah disiapkan sambil mencari spot terbaik untuk mengambil foto atau video pemandangan alam yang ada di sekitar. Dari langkah demi langkah menapaki anak tangga menuju puncak, para pecinta keindahan dapat menikmati birunya Laut Sawu, berdiri tegaknya Gunung Meja dengan jejeran pegunungan Iya dan Bukit Rodja dari pandangan mata di kejauhan. Ketika senja mulai merapat ke belahan ribanya, langit biru berubah menjadi jingga kemerahan, wisatawan pun mulai menikmati sunset dengan kopi sore dan pangan lokal sajian khas Wolotopo.
Sungguh sebuah keindahan yang tak boleh dilewatkan dengan warna cakrawala senja yang perlahan redup dari Nio Lena. Sangat fantastic dan sayang jika tidak berkunjung kesana mengabadikan moment penting dengan lukisan alam yang indah ini. ****(bersambung)
0 Komentar