Kelompok Tani Dampingan Tananua Flores Kontribusi bersama untuk pertemuan Semesteran

Ende, 3Tungku | Kelompok Tani di 23 Desa dampingan Yayasan Tananua Flores Kontribusi bersama untuk kegiatan semesteran yang diselenggarakan  di Desa kebirangga selatan pada 22-25 Juni 2022.

Kelompok Tani yang ikut  tersebut membawa kontribusi pangan Lokal hasil kerja kelompok yang berada diwilayahnya masing -masing.

Kontribusi tersebut untuk membiayai kegiatan rapat semesteran kelompok Tani yang diselenggarakan selama 3 hari.

Benyamin Gosa dari Tananua mengatakan bahwa 23 desa  yang ikut rapat semesteran ini adalah kelompok Tani yang didampingi oleh Yayasan Tananua. Kegiatan rapat semesteran selama 3 hari Petani sendiri yang membiayai dengan membawa kontribusi dari desanya masing-masing.

Kontribusi itu berupa beras ladang, ubi-ubian, Sayuran dan jenis makan pangan lokal lainnya hasil dari kerja kelompok  Tani itu sendiri.

Kepada peserta kelompok tani yang ikut rapat semesteran itu Benyamin menjelaskan bahwa kegiatan ini dimaksudkan agar kelompok Tani disetiap desa wilayah kabupaten Ende bisa saling mengunjung, saling berbagi pengelaman, saling memberikan evaluasi dan refleksi selama perjalanan kerja -kerja kelompok serta melatih mengolah pangan lokal di wilayah desanya masing-masing.

" Rapat semesteran dilakukan adalah bagian dari program kerja kelompok disetiap desa, agar petani bisa saling kunjung, mulai belajar bersama dari potensi yang mereka miliki serta merefleksikan seluruh perjalanan kerja-kerja kelompok", jelasnya.
Menurutnya bahwa saat ini ketika berbicara peremuan bersar seperti ini banyak yang menjadi kendala yakni biaya tetapi jika kelompok Tani itu menyadari bahwa hal seperti ini penting maka mereka mulai sendiri untuk membiayai. Menjadi bukti bahwa kelompok Tani itu mulai berkontribusi dan membiayai Rapat demi membiarkan kepentingan petani itu sendiri.

Tentu hal yang sedikit berbeda, dijaman sekarang ini tentu banyak orang mengatakan bahwa pertemuan besar yang melibatkan utusan di berbagai desa menelan biaya besar, ya tentu biayanya tetapi jika dilakukan secara gotong -royong biaya sebesar apapun tentu bisa terpenuhi.

" Ya, pertemuan semesteran itu biayanya cukup besar namun kelompok sendiri yang membiayai, mereka berkontribusi dari apa yang mereka punya di kelompok mereka untuk pertemuan besar tersebut, dan jika dilakukan secara gotong -royong tentu biaya yang besar tersebut menjadi kecil", kata Benyamin.

Sementara Urbanus Ketua kelompok dari desa Detuwulu mengungkapkan bahwa kegiatan rapat semesteran yang dijalankan saat ini ada bagian dari agenda kelompok, jadi semua kelompok bersepakat agar kegiatan belajar bersama dan saling kunjung ini dapat merangsang peningkatan sumber daya manusia di kelompok agar terus maju dan siap membangun desa dari keterbelakangan.

Katanya, Dirapat semesteran kami berbicara tentang program kerja kelompok Tani,produk lokal kelompok Tani, petani harus bisa mengakses pasar online dengan menjual produk kelompok di desa masing-masing dan petani bisa belajar bersama dalam pengolahan pangan lokal.

Urbanus menuturkan, saat ini anggota kelompok tani sangat senang dan bangga bahwa bisa terlibat di kegiatan rapat semesteran itu, sebab anggota kelompok sudah saling berkunjung dan berbagai pengetahuan dalam rapat semesteran tersebut.

" Kami pada dasarnya sangat senang dan bangga bahwa kami bisa terlibat dalam kegiatan belajar bersama pada pertemuan semesteran petani ini,"ujarnya.

Rapat semesteran ini setiap desa dengan utusan kelompok masing-masing mempresentasikan hasil produksi kelompok Tani dalam mengembangkan pangan lokalnya masing -masing. 

Didalam pertemuan smesteran para petani ini banyak yang terlihat adalah kaum mudah dengan membawa produk hasil kerja kelompok mereka. 

Produk olahan kelompok terdiri dari tenun, benih pangan lokal, olahan minyak kemiri, minyak marme, kerajinan tangan seperti anyaman, mobile dari rotan, produksi minyak kelapa, instan jahe dan olahan makan bergizi untuk anak-anak dan Bumil.(Clarisa)


Posting Komentar

0 Komentar