Penyaluran bantuan kepada para korban erupsi Ile Lewotobi yang mengungsi mandiri (foto Lembata Tourism tim)
LARANTUKA,
3TUNGKU – Flores
Timur saat ini sedang tidak baik – baik saja sebagai akibat dari Erupsi Gunung
Lewotobi Laki – laki dalam satu pekan ini. Erupsi yang mengorbankan 10 jiwa dan
kerugian materi yang begitu banyak ini menimbulkan rasa iba dan prihatin dari
setiap orang untuk melakukan aksi sosial
dan solidaritas terhadap para korban erupsi gunung api yang berpasangan ini.
Berangkat
dari spirit tradisi hidup dan budaya orang Lamaholot, bai breu morit ago lewo towe tana
Lembata Tourism menyambangi para korban erupsi Ile Lewotobi Laki – laki untuk
memberikan bantuan dalam meringankan beban para pengungsi yang tersebar di
beberapa titik yang ada di Kabupaten Flores Timur maupun Kabupaten Sikka.
“Selama
ini pariwisata dan wisatawan Tour Tenun khususnya melakukan kunjungan ke desa –
desa yang ada di lereng Gunung Lewotobi dan sekitarnya. Dan para wisatawan ini
merasa simpatik dan hendak membantu meringankan beban para korban,” kata Anthoni
Lebuan, S.T., M.M., Ketua Tim Lembata Tourism dalam kunjungannya kepada para
korban bencana erupsi pada Selasa (12/11/2024) lalu.
Anthoni
Lebuan yang juga sekretaris pada Dinas Pariwisata Kabupaten Lembata dalam
kesempatan ini mengatakan para korban erupsi Ile Lewotobi Laki – laki adalah
saudara kita sehingga wajib hukumnya kita memberikan dukungan moril maupun
materil kepada mereka agar sedikit meringankan beban hidup mereka.
Menurut
Anthoni, bencana alam ini datang tidak pernah memberitahukan kepada siapa pun
sehingga siapa pun yang hidup dan tinggal di sekitarnya akan merasakan dampak
dari bencana tersebut.
Anthoni melanjutkan, sebagai makhluk sosial yang
diciptakan untuk hidup bersama – sama dan berdampingan, dirinya bersama Lembata
Tourism team berkewajiban untuk melakukan aksi solidaritas ini agar bisa
meringankan beban para korban erupsi Ile Lewotobi Laki – laki.
“Kita
tidak pernah harapkan bencana itu datang. Siap dan tidak siap, kita akan mengalaminya.
Anggap saja ini cobaan dari Tuhan untuk kita umat – Nya,” jelasnya
Salah
satu putra terbaik Baipito yang saat ini mengabdi di Kabupaten Lembata ini
menjelaskan untuk tahap I ini, Lembata Tourism membangikan bantuan kepada para
korban dalam bentuk sembako, pakaian anak – anak dan dewasa, lampu senter dan
bantuan lainnya yang dibutuhkan oleh para korban di pengungsian.
Dituturkan
Lebuan, dalam tahap I ini pihak Lembata Tourism lebih fokus pada pengungsi
mandiri yang tersebar dengan membawa bantuan berupa barang – barang yang sangat
dibutuhkan para pengungsi dalam kategori emergency karena saat menyelamatkan diri
para pengungsi lebih pasti membawa apa adanya yang ada di badan.
“Kami
membawakan barang – barang yang menjadi kebutuhan emergency karena di saat
mereka berlari menyelamatkan diri mereka pasti tidak membawa barang – barang lainnya.
Dan kami tidak berjanji tetapi kami akan datang lagi di waktu yang akan datang,”
tutur Lebuan.
Lebuan
menambahkan dalam memberikan bantuan tahap I ini, pihak Lembata Tourism telah
mendistribusikan bantuan kepada 9 KK pengungsi yang ada di desa Lewokluok, 1 KK
pengungsi di desa Konga dan 1 KK pengungsi berada di desa Kawaliwu.
Sementara
itu, Plt Camat Demon Pagong, Vento Fernandez, S.T. mengungkapkan terimakasih
yang mendalam kepada pihak Lembata Tourism yang sangat peduli terhadap para
korban erupsi Ile Lewotobi Laki – laki yang saat ini sedang membutuhkan uluran
tangan semua orang.
“Terimakasih
untukmu Lembata Tourism yang telah peduli dengan masyarakat Flores Timur terutama
bagi saudara – saudara kita yang tertimpa bencana erupsi Ile Lewotobi Laki –
laki saat ini,” kata Vento Fernandez.
Dirinya
berharap, jika ada bantuan lagi yang diperuntukkan bagi korban Lewotobi kiranya
dapat diberikan kepada para pengungsi mandiri yang saat ini menyebar secara
mandiri di Kecamatan Demon Pagong.
“Semoga
ke depan masih ada bantuan lagi sehingga bisa disalurkan kepada saudara –
saudara kita, para pengungsi yang tersebar di Kecamatan Demon Pagong maupun
kecamatan lainnya,” harapnya.
Turut
hadir dalam penyaluran bantuan ini, Ms. Adriana Griffith asal Ghana, Afrika
yang merupakan salah satu donator yang menyumbangkan bantuannya. *** (igento)
0 Komentar